Selasa, 19 Oktober 2010

Senam Otak


Anda mengalami masalah dengan konsentrasi, daya ingat atau problema lain yang berkaitan dengan performa otak? Cobalah mengatasinya dengan senam otak. Gerakannya sederhana namun bisa memaksimalkan aset berharga itu. Mudah.

Brain Gym alias senam otak adalah program pelatihan untuk otak yang dikembangkan oleh Dr. Paul E. Dennison, PhD dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Awalnya program ini dirancang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang dewasa. Dasar pemikirannya, belajar adalah kegiatan alami dan menyenangkan yang dilakukan sepanjang hidup. Kesulitan belajar biasanya berasal dari ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi tugas baru.
Latihan terdiri dari 26 gerakan yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Gerakan-gerakan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai relaksasi pada otak.
Berikut enam gerakan dasar senam otak untuk Anda latih kapan dan di mana saja.

1. Gerakan Silang

Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping atau belakang.
Agar lebih ceria Anda bisa menyelaraskan gerakan dengan irama musik. Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi (receptive) dan bagian yang mengungkapkan informasi (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

2. Olengan Pinggul

Cara: Duduk di lantai. Posisi tangan di belakang, menumpu ke lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan, kemampuan memperhatikan dan memahami.

3. Pengisi Energi

Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja. Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks. Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.

4. Menguap Berenergi

Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.

5. Luncuran Gravitasi

Cara: Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan lengan ke depan bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa kesĂȘimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.

6. Tombol Imbang

Cara: Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lakukan secara bergantian. Selama melakukan gerakan ini dagu rileks dan kepala dalam posisi normal menghadap ke depan. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian, mengambil keputusan, berkonsentnasi dan pemikiran asosiatif.